Dinda Shelvia
menuangkan secercah tinta untuk menciptakan suatu karya yang indah tanpa harus menimbulkan bunyi agar di mengerti seseorang
Minggu, 02 Desember 2012
Sabtu, 01 September 2012
jangan pernah menyakiti wanita
Suatu hari, seorang pria berdoa dalam keadaan marah dan emosi. Ia sebal pada pasangannya yang seringkali menangis dan memanfaatkan air mata di setiap perdebatannya. Ia bosan. Sungguh bosan.
Tak mau terlibat dalam emosi yang negatif, iapun sujud dan berdoa, meminta pertolongan pada Tuhan.
"Tuhan, mengapa sih wanita sering menangis? Aku bosan dan jenuh melihat dan mendengarnya," keluh pria itu.
Jawab Tuhan kepadanya:
"Karena wanita itu unik. AKU menciptakannya tidak sama seperti kamu. Ia adalah makhluk yang istimewa.
KU kuatkan bahunya untuk menjaga anak-anakmu kelak
KU lembutkan hatinya untuk memberimu rasa aman
KU kuatkan rahimnya untuk menyimpan benih manusia
KU teguhkan pribadinya untuk terus berjuang saat yang lain menyerah
KU beri naluri untuk tetap menyayangi walau dikhianati dan disakiti oleh orang yang disayangi
KU hembuskan kasih sayang agar ia bisa mencurahimu dengan perhatian
KU buat matanya lentik karena ia akan menjadi jendela kedamaian
KU buat senyumnya merekah seperti mahkota bunga untuk membuatmu tetap mengingat indahnya dunia
KU buat tangannya terampil untuk menjagamu agar tak pernah kekurangan
Tapi jika suatu saat ia menangis...
Itu karena AKU memberikannya air mata untuk membasuh luka batin dan memberikan kekuatan yang baru. Bukanlah sebuah tanda kelemahan dan kekalahan."
Pria itupun tertegun sejenak. Diambilnya langkah bergegas, dipeluk dan diusapnya air mata di pipi orang yang dicintainya. "Aku akan membantumu menghapus luka batin itu..."
Jangan pernah menyakiti wanita...
Minggu, 15 Juli 2012
berikan yang terbaik untukku :)
"..jika anak di besarkan dengan celaan, ia belajar memaki
jika anak di besarkan dengan cemoohan, ia belajar rendah diri
jika anak di besarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi
jika anak di besarkan dengan penghinaan, ia belajar menyesali diri
jika anak di besarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri
jika anak di besarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri
jika anak di besarkan dengan pujian, ia belajar menghargai
jika anak di besarkan dengan dukungan, ia belajar menyeenangi diri
jika anak di besarkan dengan kasih sayang dan persahabatan,
maka ia akan belajar menemukan cinta dalam kehidupannya.."
Rabu, 11 Juli 2012
teman dalam dusta dan nestapa
ku kira mereka adalah lampu dalam hidupku
ku kira mereka adalah udara dalam setiap napasku
ku kira mereka adalah petunjuk jalan saat ku tersesat
dan ku kira mereka adalah hal yang terindah dalam hari-hari ku
tapi semua sirna seperti pasir yang di terpa ombak di lautan
hilang dan hilang begitu saja tanpa meninggalkan kebahagiaan
kecewa, tentu saja karna ku pikir kau begitu elok
lebih elok dari kebahagiaan hati ini
semua terhapus saat bau penghianatan tercium oleh ketulusan persahabatan
dinding persahabatan kita tlah tergores oleh pisau kehancuran milikmu
yang kau tutupi rapat-rapat saat ku mulai mengetahuinya
kau menusukkan pisaumu dari belakangku
membuatku semakin sakit dan terluka
karna perbuatanmua lebih menyakitkan di banding hujatan dan hinaan musuhku
selamat tinggal teman dalam dusta dan nestapa
semoga kau memiliki teman yang juga berkhianat padamu..
~madzona
Langganan:
Postingan (Atom)